Menurut salah satu sesepuh Desa Rengel Bapak Siswihariadi,“Ikan dan kura-kura yang menghuni kolam tersebut merupakan jelmaan bidadari dan Senopati Kerajaan Gumenggeng yang dikutuk Dewa karena membuat kesalahan”. Mitos lainnya yang tak kalah menarik dari Gua Ngerong adalah adanya larangan bagi pengunjung untuk menangkap dan membawa pulang ikan maupun bulus yang bebas berkeliaran di area Gua Ngerong. Karena apabila masyarakat tidak mengindahkan larangan tersebut, diyakini akan mendapat celaka seusai pulang dari lokasi wisata yang berada di daerah pegunungan kapur tersebut.
Anehnya lagi, meski sudah hidup puluhan tahun, ikan maupun kura-kura tersebut sampai kini masih hidup dan berkembang biak semakin banyak. Selain itu, kedua binatang tersebut hanya memakan klenteng (biji kapas), roti maupun ketela yang diberikan para wisatawan Gua Ngerong.
Sumber mata air yang keluar dari dalam gua selain sebagai daya tarik bagi wisatawan, juga dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, memasak makanan dan mencuci pakaian.
Sumber mata air yang keluar dari dalam gua selain sebagai daya tarik bagi wisatawan, juga dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, memasak makanan dan mencuci pakaian.
0 komentar:
Posting Komentar